Ditulis oleh Ustadz H. Muhammad Ruhiyat Haririe, Lc., Dipl., C.A.H / Jumat, 25 Oktober 2024

Al-Quds adalah sebuah kota di dalam wilayah Palestina dengan luas sekitar 0,9 km persegi. Kota ini dikelilingi oleh tembok yang menjadi batasnya. Berbagai catatan sejarah menyebutkan bahwa Al-Quds merupakan salah satu kota tertua di Dunia. Sejauh catatan sejarah yang ada, setidaknya kota Al-Quds telah berusia 5000 tahun lebih. 

 

Sejarah Nama Al-Quds

Kota Al-Quds memiliki peranan sentral dalam perkembangan tiga agama besar, yaitu Islam, Kristen dan Yahudi. Terdapat beberapa nama lain yang populer maupun pernah disematkan kepada Al-Quds, di antaranya Ursalim yang memiliki arti “kota perdamaian” atau “kota Tuhan yang damai”, Ursyalim yang kemudian dalam bahasa Ibrani dibaca Yerussalem yang memiliki arti rumah suci (bait al maqdis), dan juga Elia yang dalam bahasa Yunani berarti rumah Tuhan. Kata Ursyalim atau Yerussalem menjadi nama yang cukup populer karena nama ini tertera pada kitab Taurat maupun Injil. Bahkan dalam kitab Taurat, nama Yerussalem diulang hingga sebanyak 680 kali.

Gambar 1: Pemandangan kota Al-Quds yang menjadi pusat kota suci bagi tiga agama, Islam, Yahudi dan Kristen.

 

Beberapa sumber menyebutkan bahwa Al-Quds pertama kali dihuni oleh bangsa Kan’an yang menghuni Al-Quds sejak tahun 3000 SM. Sepeninggal bangsa Kan’an, Al-Quds kemudian dihuni oleh Kabilah Yabus yang merupakan anak keturunan dari bangsa Kan’an. Mereka tinggal sejak tahun 2500 SM. Untuk itulah sebelum dikenal nama Al-Quds dan Yerussalem, kota ini bernama juga Kota Yabus.

 

Al-Quds dalam Cerita Sejarah 3 Agama

Posisi Al-Quds dalam sejarah agama menjadi sangat penting ketika umat Yahudi meyakini bahwa king Solomon (Nabi Sulaiman As) the son of David (Nabi Daud As) merupakan raja yang membangun sebuah kuil di atas bukit yang berada di tengah kota Al-Quds. Hal ini tentu sangat berbeda dengan catatan-catatan Islam yang secara jelas menyebut bahwa yang dibangun oleh Nabi Sulaiman As bukanlah sebuah kuil, melainkan beliau meninggikan dan merenovasi masjidil Aqsa yang telah dibangun oleh Allah ﷻ sebagai bangunan kedua yang dibangun di muka bumi, maupun oleh para nabi sebelumnya. 

 

Dari Abdullah bin Amru bin Al-Ash, dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda.

 

أَنَّ سُلَيْمَانَ بْنَ دَاوُدَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمَّا بَنَى بَيْتَ الْمَقْدِسِ سَأَلَ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ خِلَالًا ثَلَاثَةً سَأَلَ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ حُكْمًا يُصَادِفُ حُكْمَهُ فَأُوتِيَهُ وَسَأَلَ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ مُلْكًا لَا يَنْبَغِي لِأَحَدٍ مِنْ بَعْدِهِ فَأُوتِيَهُ وَسَأَلَ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ حِينَ فَرَغَ مِنْ بِنَاءِ الْمَسْجِدِ أَنْ لَا يَأْتِيَهُ أَحَدٌ لَا يَنْهَزُهُ إِلَّا الصَّلَاةُ فِيهِ أَنْ يُخْرِجَهُ مِنْ خَطِيئَتِهِ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ 

“Sesungguhnya, ketika Sulaiman bin Daud membangun Baitul Maqdis, (ia) meminta kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala tiga perkara. (Yaitu), meminta kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar (diberi taufiq) dalam memutuskan hukum yang menepati hukumNya, lalu dikabulkan ; dan meminta kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dianugerahi kerajaan yang tidak patut diberikan kepada seseorang setelahnya, lalu dikabulkan ; serta memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala bila selesai membangun masjid, agar tidak ada seorangpun yang berkeinginan shalat disitu, kecuali agar dikeluarkan dari kesalahannya, seperti hari kelahirannya” [HR. An-Nasai, Ahmad, Ibnu Majah]

 

Selain itu, di dalam catatan sejarah ke-Kristenan, bukit Golgota diyakini sebagai bagian dari Al-Quds. Bukit Golgota menurut Alkitab merupakan tempat dimana Yesus disalib saat itu. Cukup banyak diskusi mengenai lokasi pasti dari bukit Golgota, karena sebagian literatur menyebut bukit Golgota terletak di luar tembok Al-Quds. Sebagian besar lainnya menyebut bahwa bukit Golgota berada di dalam bagian kota Al-Quds dan bersebelahan dengan bukit yang dibangun Masjid Al-Aqsha oleh Nabi Sulaiman As. 

 

Hari ini, tempat yang diyakini menjadi lokasi disalibnya Yesus telah dijadikan sebuah gereja yang bernama Church of the Holy Sepulchre (Gereja Makam Kudus). Gereja ini pun menjadi situs suci bagi umat Kristen.

 

Gambar 2: Peta kemungkinan Bukit Golgota dan Gereja Makam Kudus hari ini

 

Sejarah Kekuasaan Al-Quds

Kota Al-Quds menjadi kota suci bagi tiga agama samawi, Islam, Yahudi dan Kristen sejak berabad-abad silam. Tiga agam tersebut memiliki situs suci masing-masing yang kesemuanya berada di dalam kota Al-Quds. Al-Quds pula mengalami pasang surut penguasa yang berbeda-beda, yaitu:

1. Masa Firaun (1600-1300 SM) 

Di antara raja yang terkenal saat itu adalah Akhenaten dan City 1

 

2. Masa Yehuda (977-586 SM)

Pada masa ini diyakini bahwa Al-Quds dipimpin oleh King David selama 40 tahun dan King Solomon selama 33 tahun. Pada masa ini pula umat Yahudi meyakini awal mula dibangunnya benteng-benteng kokoh dan besar serta istana Solomon yang megah di atas bukit yang hari ini menjadi komplek Masjidil Aqsa. Setelah itu, Al-Quds dipimpin oleh Rehabeam dan Al-Quds mulai dikenal dengan nama Ursyalim yang diambil dari nama bangsa Kan’an yaitu Salim atau Syalim.

 

3, Masa Babilonia (586-537 SM) 

Masa ini dimulai setelah raja Babilonia, Nebukadnezar II berhasil mengalahkan raja terakhir bangsa Yehuda yaitu Zedekia, anak dari Yoshua.

 

4. Masa Persia (537-333 SM)

Masa ini dibawah kepemimpinan Persia, Raja Koresh (Cyrus Agung).

 

5. Masa Yunani (333-63 SM) 

Pada tahun 333 SM, Al-Quds diambil alih oleh Alexander Agung.

 

6. Masa Pemerintahan Romawi (63 SM - 636 M) 

Pada tahun 63 SM, Pompeii yang merupakan komandan tentara Romawi berhasil mengambil alih Al-Quds dan menggabungkannya ke dalam wilayah kekaisaran Romawi. Sempat terjadi pemberontakan umat Yahudi yang ingin mengambil alih Al-Quds, namun Alhasil mereka justru terusir dan dilarang tinggal di Al-Quds. Al-Quds pun kemudian berganti nama menjadi kota Elia. Pada tahun 326, pada masa raja Konstantin I, Ibu Kota Kekaisaran Romawi berpindah dari Roma ke Byzantium (Konstantinopel). Al-Quds pun menjadi salah satu kota penting di bawah kekaisaran Romawi.

 

7. Masa Kekhalifahan Islam (636-1072 M) 

Pada masa ini, Umar bin Khattab berhasil mengembalikan Al-Quds ke pangkuan kekhalifahan Islam. Pasukan Abu Ubaidah berhasil merangsek masuk ke Al-Quds setelah terlebih dahulu membebaskan bumi Syam. Pada pembebasan Al-Quds ini, perjanjian Umariyah ditandatangani dimana Amirul Mukminin menyepakati dan memperbolehkan umat Kristen maupun Yahudi untuk tetap tinggal di Al-Quds dan saling menjaga situs-situs agama masing-masing. Pada masa ini pula lah, Abdul Malik bin Marwan yang merupakan Khalifah dari dinasti Umayyah renovasi besar-besaran Masjidil Aqsa hingga sebagian sisanya dapat kita lihat pada hari ini.

 

8. Masa Salib (1099-1187 M) 

Akibat perebutan kekuasaan antara Dinasti Seljuk dan Dinasti Fatimiyah, pasukan Salib berhasil mengambil alih Al-Quds pada 1099 M dan kemudian berdirilah pemerintahan Latin yang dipimpin raja Katolik.

 

9. Masa Dinasti Ayyubiyah (1187-1233 M) 

Shalahudidn Al Ayyubi berhasil mengambil alih Al-Quds dari tentara Salib melalui perang Hittin. Ia mengembalikan Masjidil Aqsa sebagaimana mestinya. Membersihkan Masjidil Aqsa dari salib-salib maupun dari penghinaan yang dilakukan pemerintahan Salib.

 

10. Masa Salib 2 (1233-1243 M)

Pasukan salib berhasil mengendalikan Al-Quds selama 11 tahun di bawah masa pemerintahan Raja Frederick.

 

11. Masa Dinasti Mamluk (1243-1517 M) 

Dinasti Mamluk berhasil mengalahkan pasukan Mongol dalam perang Ain Jalut yang dipimpin oleh saifuddin Qutuz dan mengusir pasukan salib yang sempat menguasai Al-Quds kedua kalinya selama 11 tahun.

 

12. Masa Dinasti Utsmaniyyah (1615-1917 M) 

Sultan Salim I berhasil memenangkan perang Marj Dabak dan mengambil alih kuasa Al-Quds. Sultan Sulaiman Al-Qanuni membangun tembok-tembok yang menjadi batas kota serta membangun bangunan yang hari ini menjadi masjid Qubbatus Sakhra.

 

13. Penjajahan Inggris (1917-1948 M) 

Pada masa perang dunia pertama, Inggris yang dipimpin oleh Jenderal Allenby berhasil mengambil alih Al-Quds dari pemerintahan Usmani. Pada tahun itu pula diadakan perjanjian Balfour dan menandai awal kembalinya bangsa Yahudi ke Al-Quds dan tanah Palestina.

 

14. Dicaplok Zionis (1948-sekarang) 

Sejak 1948, Zionis memanfaatkan kekosongan kekuasaan atas Al-Quds dan Palestina. Mereka mengikrarkan diri sebagai sebuah negara. Bahkan pada tahun 1967 mereka mengambil alih kekuasan Al-Quds atas Palestina dan kerajaan Yordania.

Hari ini wilayah Al-Quds dibagi menjadi empat wilayah berbeda. Wilayah Muslim (wilayah terluas) dengan masjidil Aqsanya, wilayah Yahudi, wilayah Kristen dan wilayah Armenia yang dihuni mayoritas oleh orang-orang kristen.

 

Gambar 3: Peta Al-Quds / Yerussalem hari ini

 

Dalam Al-Quds sendiri terdapat Masjid Al-Aqsa. Bagi yang ingin berkunjung ke masjid Al-Aqsa, Sahabat dapat mengunjunginya melalui Tour Jordan Aqsa bersama jejak imani untuk memakmurkannya. Jika bukan karena peziarah dari berbagai negara, siapa lagi yang akan meramaikan dan memakmurkan Masjidil Aqsa.

 

Umat muslim juga dapat memakmurkan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi di Tanah Suci sekaligus melakukan ibadah umroh serta haji bagi yang mampu. Segera tanya dulu dan konsultasi gratis dengan tim CSO jejak imani yang akan melayani dan menjawab pesan Sahabat dengan sepenuh hati. 

 

Wallahu’alam bishawab.

53x

Bagikan:

Artikel Lainnya

Haram Mengunjungi Baitul Maqdis? Ini Penjelasannya!

Jumat, 1 November 2024

Haram Mengunjungi Baitul Maqdis? Ini Penjelasannya!

Baitul Maqdis, di dalamnya terdapat Masjidil Aqsa yang menjadi situs...

Sebelum Itikaf, Ketahui Waktu, Niat & Tuntunan Lengkapnya!

Jumat, 5 April 2024

Sebelum Itikaf, Ketahui Waktu, Niat & Tuntunan Lengkapnya!

Itikaf merupakan amalan sunnah yang sering dilakukan oleh umat Islam ketika bulan Ramadhan. Masjid-masjid cenderung mulai ramai sebagai temp...

Membayar Zakat Fitrah dengan Uang, Bagaimana Hukumnya?

Jumat, 5 April 2024

Membayar Zakat Fitrah dengan Uang, Bagaimana Hukumnya?

Pada era modern seperti sekarang ini, banyak sekali alternatif dalam pelaksanaan ibadah yang bisa dilakukan seiring perbedaan kebutuhan anta...

Hanya Setahun Sekali! Ini Tata Cara Melaksanakan Tarawih!

Minggu, 17 Maret 2024

Hanya Setahun Sekali! Ini Tata Cara Melaksanakan Tarawih!

Tata Cara Shalat Tarawih | Datangnya bulan suci Ramadhan disambut umat Muslim dengan menunaikan ibadah Puasa dan juga sholat tarawih. Selepa...

Lokasi Jejak Imani

+62 8111 2000 180

Intermark Indonesia Ruko 9 & 10, Jalan Lingkar Timur No. 9 BSD Kota Tangerang Selatan, Banten 15310

0811 299 5755

Jl. Salakan III No.222, Saman, Bangunharjo, Kec. Sewon, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55188

0852 7355 3536

Jalan Siaran No 1 Komp Vila Sako Indah Satelit 02 RT 104 RW 08, Kel Sako, Kec Sako, Palembang, Sumatera Selatan 30163

0811 329 0037

Jl. Cimanuk No. 3, RT.008/RW.19, DR. Soetomo, Kec. Tegalsari, Surabaya, Jawa Timur 60264

0811 800 8846

Jl. Pelajar Pejuang 45 No.38 Lingkar Selatan Kec. Lengkong, Kota Bandung, Jawa Barat 40263

Kebijakan & Privasi

Logo

Konsultasi Gratis Sekarang

Kantor Pusat

085720028100 (Yuta)

08119178100 (Siti)

087820025100 (Abdu)

087720028100 (Fitri)

081519898880 (Tiara)


Kemitraan & Cabang

087820021100 (Putri)

jejakimani@gmail.com