Ditinjau oleh Ustadz H. Jundi Imam Syuhada, Lc., M.IRK. / Senin, 3 Juni 2024
Sholat sunnah Idul Adha menjadi awal perayaan hari raya qurban. Terdapat beberapa amalan sunnah sebelum melaksanakan sholat Idul Adha yang dapat dilakukan oleh umat Muslim. Apa saja amalan sunnahnya? Selengkapnya di bawah ini
1. Menghidupkan Malam Hari Raya
Menghidupkan malam hari raya Idul Adha bisa dengan melaksanakan shalat, membaca Al-Qur’an, berdzikir, bertasbih, berdoa,istighfar dan ibadah lainnya. Tradisi umat Muslim Indonesia dalam menghidupkan malam hari raya yaitu membaca takbir sambil berkeliling. Nabi Muhammad ﷺ bersabda
مَنْ قَامَ لَيْلَتَىِ الْعِيدَيْنِ لِلَّهِ مُحْتَسِبًا لَمْ يَمُتْ قَلْبُهُ يَوْمَ تَمُوتُ الْقُلُوبُ
“Siapa yang menghidupkan malam Idul Fitri dan Idul Adha karena mengharap pahala dari Allah, hatinya tidak akan mati pada hari semua hati itu mati.” (HR. Ibnu Majah)
2. Mengenakan Pakaian Terbaik
Allah memerintah hambaNya untuk menutup aurat, caranya dengan memakai pakaian sesuai syariat. Contohnya, bagi laki-laki haram hukumnya menggunakan pakaian berbahan sutra.
Allah juga menurunkan pakaian indah sebagai perhiasan bagi kaum pria. Sebagaimana Rasulullah ﷺ menggunakan pakaian khusus di hari-hari tertentu yaitu hari Jum’at, hari raya Idul Fitri dan Adha. Hal ini sebagai bentuk syukur atas nikmat dan kekuasaan Allah.
Jabir radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
كَانَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جُبَّةٌ يَلْبَسُهَا لِلْعِيْدَيْنِ وَيَوْمِ الجُمُعَةِ
“Nabi ﷺ memiliki jubah khusus yang beliau gunakan untuk Idul Fitri dan Idul Adha, juga untuk digunakan pada hari Jum’at.” (HR. Ibnu Khuzaimah)
3. Tidak Makan Sebelum Shalat Idul Adha
Umat Muslim dianjurkan tidak makan terlebih dahulu sebelum melaksanakan sholat Idul Adha dan baru makan selepas pulang dari masjid. Hal ini berbanding terbalik saat sholat Idul Fitri. Sebagaimana dijelaskan dalam suatu hadits, dari ‘Abdullah bin Buraidah, dari ayahnya, ia berkata,
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- لاَ يَغْدُو يَوْمَ الْفِطْرِ حَتَّى يَأْكُلَ وَلاَ يَأْكُلُ يَوْمَ الأَضْحَى حَتَّى يَرْجِعَ فَيَأْكُلَ مِنْ أُضْحِيَّتِهِ
“Rasulullah ﷺ biasa berangkat shalat ‘ied pada hari Idul Fitri dan beliau makan terlebih dahulu. Sedangkan pada hari Idul Adha, beliau tidak makan lebih dulu kecuali setelah pulang dari shalat ‘ied baru beliau menyantap hasil qurbannya.” (HR. Ahmad)
4. Mandi Sebelum Sholat
Allah menyukai kebersihan, salah satu caranya dengan mandi. Mandi sebelum sholat Idul Adha merupakan mandi sunnah. Terdapat riwayat dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma sebagai berikut.
عَنْ نَافِعٍ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ كَانَ يَغْتَسِلُ يَوْمَ الْفِطْرِ قَبْلَ أَنْ يَغْدُوَ إِلَى الْمُصَلَّى
“Dari Nafi’, (ia berkata bahwa) ‘Abdullah bin ‘Umar biasa mandi di hari Idul Fithri sebelum ia berangkat pagi-pagi ke tanah lapang.” (HR. Malik)
5. Memeriahkan Hari Raya Idul Adha
Hukum shalat Idul Adha adalah sunnah muakkad, namun sangat dianjurkan bagi umat Muslim untuk tidak meninggalkannya. Sekalipun bagi wanita haid, dianjurkan untuk memeriahkan hari raya Idul Adha dengan ikut ke lokasi sholat dan mendengarkan khutbah idul Adha. Namun tetap dianjurkan berada di luar area masjid.
Rasulullah ﷺ bersabda
أَمَرَنَا – تَعْنِى النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- – أَنْ نُخْرِجَ فِى الْعِيدَيْنِ الْعَوَاتِقَ وَذَوَاتِ الْخُدُورِ وَأَمَرَ الْحُيَّضَ أَنْ يَعْتَزِلْنَ مُصَلَّى الْمُسْلِمِينَ.
“Nabi ﷺ memerintahkan kepada kami pada saat shalat ‘ied (Idul Fitri ataupun Idul Adha) agar mengeluarkan para gadis (yang baru beranjak dewasa) dan wanita yang dipingit, begitu pula wanita yang sedang haidh. Namun beliau memerintahkan pada wanita yang sedang haid untuk menjauhi tempat shalat.” (HR. Muslim)
Semoga dari pembahasan ini, Sahabat dapat mengetahui dan mengerjakan amalan sunnah sebelum shalat Idul Adha secara maksimal. Insya Allah, pada lebaran haji tahun-tahun berikutnya kita dapat ditakdirkan untuk berhaji dan menjadi tamu-Nya di Baitullah.
Bagi Sahabat yang ingin mewujudkan impian ibadah haji lebih cepat dan lebih nyaman, dapat memilih haji plus dan furoda di Jejak Imani. Insya Allah setiap tahun, Jejak Imani memberangkatkan jamaah haji dari berbagai daerah Indonesia bahkan dari luar negeri juga ada.
Sahabat juga merasakan fasilitas yang lebih nyaman ketika beribadah umroh dan napak tilas sejarah para Nabi dan Rasul dengan wisata halal di Jejak Imani.
Jadi tunggu apalagi segera tanya dulu, konsultasi gratis dengan tim Jejak Imani.
466x
Bagikan:
Artikel Lainnya
Kamis, 6 Juni 2024
Memasuki Bulan Dzulhijjah, Jangan Lakukan Hal-Hal Ini!
Tahun Hijriah akan memasuki bulan Dzulhijjah atau bulan terakhir dalam penanggalan Islam. Terdapat banyak keutamaan pada bulan Dzulhijjah te...
Jumat, 1 November 2024
Nafar Awal dan Nafar Tsani dalam Haji, Apa Perbedaannya?
Ketika berbicara mengenai haji, tak asing jika kita membahas tempat-...
Sabtu, 1 Juni 2024
Jejak Imani | Bagaimana Hukum Puasa di Hari Tasyrik?
Hari tasyrik adalah dimana waktu jamaah haji melakukan lempar jumrah dan juga mabit di mina, sedangkan bagi umat muslim yang tidak berhaji m...
Selasa, 1 Oktober 2024
Shalat Terlewat? Lakukan Shalat Qadha sebagai Gantinya!
Banyak orang mungkin pernah mengalami kejadian dimana mereka melewatkan waktu shalat karena berb...