Rabu, 12 Juni 2024

Wukuf merupakan salah satu rukun haji yang membedakan dengan umroh. Wukuf diambil dari bahasa Arab yang berasal dari kata وقف - يقف - وقوفا (waqafa - yaqifu - wuqufan) yang merupakan bentuk masdar. Wukuf sendiri secara bahasa memiliki makna “berdiam diri ataupun berhenti”. Secara istilah yang dimaksud wukuf adalah “hadir dan berada di daerah mana saja di Arafah, walaupun dalam keadaan tidur, sadar, berkendaraan, duduk, berbaring atau berjalan, baik pula dalam keadaan suci atau tidak suci (seperti haid, nifas atau junub)” (Fiqih Sunnah, 1: 494).

 

Apa Itu Wukuf di Arafah?

Wukuf adalah rangkaian yang paling penting dalam pelaksanaan ibadah haji. Hari saat dilaksanakannya wukuf di Arafah pun menurut pendapat para ulama disebut sebagai yaumul hajjul akbar (hari haji besar). Hal ini karena yang membedakan antara umroh yang berkedudukan sebagai haji kecil dan haji adalah wukuf di Arafah. Kewajiban wukuf di arafah disandarkan kepada sabda Rasulullah  ﷺ :

 

الحجُّ عرفات، فمن اَدْرَكَ لَيْلَةَ عرفةَ قبلَ أن يطْلَعَ الفَجْرُ فَقَدْ أَدْرَكَ حَجُّـهُ

 

Artinya: “Haji itu adalah Arafah (wukuf), maka barangsiapa yang mengetahui (wukuf di Arafah) pada malam Arafah, hingga menjelang terbitnya Fajar dari malam berkumpulnya para jama’ah, maka ia telah menuntaskan hajinya.” (HR. Tirmidzi).

 

Secara umum, wukuf dapat dibagi menjadi dua. Wukuf zamani (yang berkaitan dengan waktunya) dan wukuf makani (yang berkaitan dengan tempatnya). Wukuf zamani yaitu wukuf harus dilaksanakan pada hari dan waktu yang sudah ditentukan, yaitu tanggal 9 Dzulhijjah (hari Arafah). Adapun wukuf makani yaitu wukuf harus dilakukan di dalam batas-batas yang sudah ditentukan di Arafah. Adapun imam Al-Ghazali di dalam kitabnya menambahkan klasifikasi yang ketiga yaitu wukuf qalbi (wukufnya hati). Karena imam Al-Ghazali berpandangan bahwa wukuf tidak cukup hanya menghadirkan diri saat hari Arafah di dalam area Arafah, tapi juga harus menghadirkan hati. Karena sejatinya hakikat wukuf di Arafah adalah adanya kerinduan untuk berjumpa dengan Allah ﷻ (Ihya Ulumuddin, 2011).

 

Hikmah Wukuf di Arafah

Sesuai makna Arafah, maka hakikat wukuf di Arafah adalah mengenal hakikat diri. Mengenali kembali siapa diri kita dan darimana kita berasal. Mentadabburi dan mentafakuri betapa agungnya ciptaan Allah ﷻ. Orang yang mengenali hakikat dirinya dan hakikat tuhannya, ia akan senantiasa bertafakur mengingat keagungan Allah ﷻ dan betapa kecilnya diri kita di hadapan Allah ﷻ.

 

الَّذِيْنَ يَذْكُرُوْنَ اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى جُنُوْبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُوْنَ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هٰذَا بَاطِلًاۚ سُبْحٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ  

 

Artinya: (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia. Maha Suci Engkau. Lindungilah kami dari azab neraka. (Qs. Ali-Imran: 191)

 

Selain itu pula dapat diperoleh suatu hikmah, bahwa Wukuf di Padang Arafah, pada hakikatnya, adalah suatu usaha dimana secara fisik, kita berhenti di Padang Arafah, meninggalkan hiruk pikuk aktivitas keduniaan kita yang selama ini kita habiskan mayoritas waktu kita untuk dunia. Lalu jiwa-spiritual hadir untuk berusaha merasakan kebersamaan dengan Allah ﷻ.  

 

Wukuf di Arafah ini pun akan memberikan rasa keharuan dan menyadarkan kita akan yaumul mahsyar, yang ketika itu, manusia diminta untuk mempertanggung jawabkan atas segala yang telah dikerjakannya selama di dunia. Di momen inilah saat yang tepat untuk kita betul-betul memuhasabah diri kita. Betapa banyak dosa dan kesalahan yang kita lakukan kepada Allah ﷻ. Betapa lemahnya dan terbatasnya kita sebagai manusia yang masih belum mampu sepenuhnya berada di dalam ketaatan.

 

Semoga Allah ﷻ karuniakan kepada kita kesempatan untuk berwukuf di Arafah. Melaksanakan rangkaian ibadah haji di baitullah. Setidaknya, sekali dalam usia hidup kita.

 

Wallahu A'lam Bishawab

624x

Bagikan:

Artikel Lainnya

Masih Bekerja di Bulan Ramadhan, Mungkinkah Mendapat Lailatul Qadar?

Rabu, 3 April 2024

Masih Bekerja di Bulan Ramadhan, Mungkinkah Mendapat Lailatul Qadar?

Mustahil bisa mendapatkan keberkahan, jika tidak mengejar dengan beramal kebaikan. Pun sama halnya dengan malam terbaik "Lailatul Qadar", ti...

Apa Saja Hikmah Haji? Makna dan Berkahnya Bagi Umat Muslim

Jumat, 22 Desember 2023

Apa Saja Hikmah Haji? Makna dan Berkahnya Bagi Umat Muslim

Setiap ibadah yang diperintahkan oleh Allah ﷻ mengandung hikmah dibaliknya. Sebaga...

Ingin Tahu Badal Haji? Yuk Kenali Hukum & Pengertian Badal Haji!

Senin, 26 Februari 2024

Ingin Tahu Badal Haji? Yuk Kenali Hukum & Pengertian Badal Haji!

Badal Haji | Ibadah Haji bagian dari pada ibadah yang sangat mulia bahkan tercantum dalam Al-Quran juga hadist Rasulullah ﷺ . Ibadah ini jug...

Jejak Imani | Bingung Bacaan Sholat Idul Adha? Simak Beserta Tata Caranya!

Senin, 3 Juni 2024

Jejak Imani | Bingung Bacaan Sholat Idul Adha? Simak Beserta Tata Caranya!

Umat Muslim seluruh dunia memperingati Hari Raya Idul Adha setiap tanggal 10 Dzulhijjah. Pada umumnya, umat Muslim mengawali hari tersebut d...

Lokasi Jejak Imani

+62 8111 2000 180

Intermark Indonesia Ruko 9 & 10, Jalan Lingkar Timur No. 9 BSD Kota Tangerang Selatan, Banten 15310

0811 299 5755

Jl. Salakan III No.222, Saman, Bangunharjo, Kec. Sewon, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55188

0852 7355 3536

Jalan Siaran No 1 Komp Vila Sako Indah Satelit 02 RT 104 RW 08, Kel Sako, Kec Sako, Palembang, Sumatera Selatan 30163

0811 329 0037

Jl. Cimanuk No. 3, RT.008/RW.19, DR. Soetomo, Kec. Tegalsari, Surabaya, Jawa Timur 60264

0811 800 8846

Jl. Pelajar Pejuang 45 No.38 Lingkar Selatan Kec. Lengkong, Kota Bandung, Jawa Barat 40263

Kebijakan & Privasi

Logo

Konsultasi Gratis Sekarang

Kantor Pusat

085720028100 (Yuta)

08119178100 (Siti)

087820025100 (Abdu)

087720028100 (Fitri)

081519898880 (Tiara)


Kemitraan & Cabang

087820021100 (Putri)

jejakimani@gmail.com