Ditulis oleh Ustadz H. Muhammad Ruhiyat Haririe, Lc., Dipl. / Rabu, 12 Juni 2024

Dalam artikel-artikel sebelumnya, telah disebutkan bahwa wukuf adalah rangkaian ibadah haji yang paling utama yang harus dilakukan di Arafah. Hadits Rasulullah ﷺ menjelaskan bahwa “Berhaji itu adalah (wukuf) di Arafah.” Sehingga pelaksanaan wukuf bukan hanya terikat dengan waktu, namun juga terikat dengan tempat tertentu.

 

Sejak zaman Rasulullah ﷺ, Arafah hanyalah sebuah gurun pasir yang terhampar di dekat batas tanah Haram. Hal ini tentu berbeda dengan hari ini, yang mana Arafah telah dibangun dan dirawat sedemikian rupa sehingga terdapat pagar-pagar dan petunjuk yang jelas terkait dengan lokasi Arafah itu sendiri.  

 

Secara umum, tidak ada anjuran tertentu terkait lokasi untuk melakukan wukuf. Namun yang paling penting adalah pelaksanaan wukuf haruslah di dalam area Arafah. Tidaklah sah seseorang yang kemudian melaksanakan wukuf di luar batas dari Arafah. Namun ada anjuran untuk memilih tempat berwukuf di sekitar bebatuan (Fiqih Sunnah, n.d.).

 

Rasulullah ﷺ bersabda:

 

وقَفْتُ ها هنا بعَرفةَ، وعرَفةُ كلُّها مَوقِفٌ

 

Artinya: “Aku berwukuf disini di Arafah, dan sesungguhnya Arafah seluruhnya adalah tempat melaksanakan wukuf.” (HR. Muslim No. 1218)

 

Dengan status wukuf yang bersifat mutlak harus dilakukan di Arafah, untuk itulah para kita perlu mengetahui dengan betul mengenai batasan Arafah itu sendiri.  

 

Batas Wilayah Arafah

Hari ini kita bisa melihat dengan jelas batas-batas Arafah yang dibuat dengan plang besar berwarna kuning yang bertuliskan “Arafat Starts Here” ataupun “Arafat Ends Here.” Namun di masa lalu, para ulama menyampaikan batasan-batasan alam yang menjadi titik mula maupun titik akhir dari Arafah.

 

Batas awal Arafah
Batas akhir Arafah

 

Imam Nawawi (1994) menukil penjelasan Imam Syafii terkait batas-batas Arafah. Batas Arafah itu dari batas lembah Uranah (hari ini menjadi masjid Namirah) yang merupakan batas Tanah Haram hingga bukit di dekat perkebunan-perkebunan Bani Amir (arah kiblat). Adapun Al Azraqi mengambil pendapat Ibnu Abbas Ra bahwa batasan Arafah adalah dari Bukit Al-Musyrifi yang berada di lembah Uranah hingga bukit Arafah (Jabal Rahmah) hingga jalan setapak yang berbatasan dengan lembah Arafah.

 

Imam Nawawi (1994) menyebutkan bahwa lembah Uranah, Masjid Namirah dan Masjid Ibrahim (tempat imam di masjid Namirah hari ini) bukanlah bagian dari Arafah. Namun dalam hal ini ulama berbeda pendapat. Syaikh Al-Juwaini menyebutkan bahwa yang tidak termasuk bagian dari Arafah hanyalah bagian depan dari masjid Uranah/Ibrahim (Namiroh). Untuk itulah dikatakan bahwa melaksanakan wukuf di bagian depan masjid tidaklah sah karena bukan bagian dari Arafah. Adapun bagian belakang dari masjid, maka ini termasuk bagian dari Arafah.  

 

Maka dapat disimpulkan bahwa luas area dari Arafah adalah terbentang antara Masjid Uranah (Namirah) hingga Jabal Arafah (Rahmah) yang membentang sepanjang 1 mil (1,6 km). Berwukuf di dalam area tersebut adalah sah hukumnya.  

 

Wallahu A'lam Bishawab

 

Sumber Referensi:

  1. Sayid Sabiq. (n.d.) Fiqhus Sunnah. Cairo: Fathul I’lam Al-’Arabi. Jilid 1, hal. 496
  2. Muhammad bin Syaraf An-Nawawi. (1994). Al-Idhah fii Manasiki Al-Hajj wa Al-Umrah. Beirut: Daar Al-Basyair Al-Islamiyah Hal. 276-278

Bagikan:

Artikel Lainnya

Tidak Ada Mushola di Pesawat? Ikuti Caranya Sholat di Pesawat

Jumat, 26 Juli 2024

Tidak Ada Mushola di Pesawat? Ikuti Caranya Sholat di Pesawat

Seseorang yang sedang safar tetaplah harus menunaikan kewajiban sholatnya. Namun muncul pertanyaan perihal bagaimana cara sholat ketika dala...

Makam Baqi, Kunjungi Pemakaman Sahabat Rasul Saat di Madinah

Sabtu, 10 Agustus 2024

Makam Baqi, Kunjungi Pemakaman Sahabat Rasul Saat di Madinah

Salah satu tempat bersejarah yang wajib dikunjungi jama’ah haji dan umroh ketika berziarah di kota Madinah adalah pemakaman Baqi’. Pemakaman...

Hukum & Pengertian Qurban, Tidak Hanya Soal Menyembelih Hewan

Minggu, 19 Mei 2024

Hukum & Pengertian Qurban, Tidak Hanya Soal Menyembelih Hewan

Idul Adha identik dengan melakukan qurban yang mana hanya terjadi setahun sekali. Awal mula Qurban dilakukan pada zaman Nabi Ibrahim As dan ...

98% Jemaah Jejak Imani Ingin Berangkat Bersama Lagi!

Selasa, 21 Mei 2024

98% Jemaah Jejak Imani Ingin Berangkat Bersama Lagi!

Minat masyarakat Indonesia untuk beribadah ke Tanah Suci sangat tinggi dan meningkat setiap tahun. Terbukti, pada 2023 jemaah haji Indonesia...

Lokasi Jejak Imani

Kantor Pusat

081112000180

Intermark Indonesia Ruko 9 & 10, Jalan Lingkar Timur No. 9 BSD Kota Tangerang Selatan, Banten 15310

Cabang Yogyakarta

08112995755

Jl. Salakan III No.222, Saman, Bangunharjo, Kec. Sewon, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55188

Cabang Palembang

085273553536

Jalan Siaran No 1 Komp Vila Sako Indah Satelit 02 RT 104 RW 08, Kel Sako, Kec Sako, Palembang, Sumatera Selatan 30163

Cabang Surabaya

08113290037

Jl. Cimanuk No. 3, RT.008/RW.19, DR. Soetomo, Kec. Tegalsari, Surabaya, Jawa Timur 60264

Cabang Bandung

08118008846

Jl. Pelajar Pejuang 45 No.38 Lingkar Selatan Kec. Lengkong, Kota Bandung, Jawa Barat 40263

Kebijakan & Privasi

Logo

Konsultasi Gratis Sekarang

Hubungi WA/Telp

Kantor Pusat

085720028100 (Yuta)

08119178100 (Siti)

087720027100 (Dhea)

08118246988 (Nabila)

087820025100 (Abdurrohman)

087720028100 (Safitri Aulia)

087820021100 (Putri Husnul Hotimah)

08111777080 (Sari)

081519898880 (Tiara)


Kemitraan & Cabang

087820021100 (Putri)

jejakimani@gmail.com