Ditinjau oleh Ustadz H. Jundi Imam Syuhada, Lc., M.IRK. / Minggu, 19 Mei 2024
Idul Adha identik dengan melakukan qurban yang mana hanya terjadi setahun sekali. Awal mula Qurban dilakukan pada zaman Nabi Ibrahim As dan Nabi Ismail AS. Setelah itu, qurban juga dilanjutkan oleh Rasulullah ﷺ hingga terus diajarkan kepada umat Islam.
Qurban berasal dari bahasa Arab yang berarti dekat. Maksudnya adalah amalan yang dilakukan untuk menambah kedekatan seorang hamba dengan Allah. Dalam bahasa Arab, qurban juga dikaitkan dengan kata udhiyah, yang berarti hewan yang disembelih pada hari Nahr.
Jika dilihat dari kedua makna tersebut, pengertian qurban adalah menyembelih hewan pada 10 - 13 Dzulhijjah untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Hukum Berkurban
Qurban adalah ibadah yang tidak diwajibkan bagi semua orang karena membutuhkan biaya untuk melakukannya. Hukum qurban bagi umat Muslim adalah sunnah muakkad atau sunnah yang dikuatkan (sangat jarang ditinggalkan Rasulullah). Perintah qurban ini difirmankan Allah dalam Al-Qur’an,
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ
“Maka laksanakanlah shalat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah).” (QS. Al-Kautsar: 2)
Keutamaan Qurban
Amalan kurban juga kelak akan menjadi saksi kita di akhirat karena setiap helai bulu, darah, dan daging yang dibagikannya akan mejadi pemberat amalan kita. Tentunya, bagi yang ikhlas dalam menjalankannya, sebagaimana disampaikan dalam hadis berikut.
عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « مَا عَمِلَ ابْنُ آدَمَ يَوْمَ النَّحْرِ عَمَلاً أَحَبَّ إِلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ مِنْ هِرَاقَةِ دَمٍ وَإِنَّهُ لَيَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِقُرُونِهَا وَأَظْلاَفِهَا وَأَشْعَارِهَا وَإِنَّ الدَّمَ لَيَقَعُ مِنَ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ بِمَكَانٍ قَبْلَ أَنْ يَقَعَ عَلَى الأَرْضِ فَطِيبُوا بِهَا نَفْسًا »
“Dari Aisyah, Rasulullah ﷺ bersabda: “Tidak ada amalan anak cucu Adam pada hari raya qurban yang lebih disukai Allah melebihi dari mengucurkan darah (menyembelih hewan qurban). sesungguhnya pada hari kiamat nanti hewan-hewan tersebut akan datang lengkap dengan tanduk-tanduknya, kuku-kukunya, dan bulu- bulunya. Sesungguhnya darahnya akan sampai kepada Allah –sebagai qurban– di manapun hewan itu disembelih sebelum darahnya sampai ke tanah, maka ikhlaskanlah menyembelihnya.” (HR. Ibnu Majah dan Tirmidzi).
Hikmah Berkurban
Salah satu tujuan berkurban adalah mendekatkan diri pada Allah. Namun ada beberapa tujuan berkurban lainnya. Apa saja tujuannya? Selengkapnya di bawah ini.
1. Mengungkapkan rasa syukur
Rezeki berlebih yang kita dapatkan merupakan titipan dari Allah. Tidak semua orang memilikinya dan di antara rezeki tersebut adalah hak-hak orang yang kurang mampu.
Berkurban secara ikhlas merupakan salah satu cara mengungkapkan rasa syukur terhadap rezeki yang dititipkan Allah.
وَلِكُلِّ اُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنْسَكًا لِّيَذْكُرُوا اسْمَ اللّٰهِ عَلٰى مَا رَزَقَهُمْ مِّنْۢ بَهِيْمَةِ الْاَنْعَامِۗ فَاِلٰهُكُمْ اِلٰهٌ وَّاحِدٌ فَلَهٗٓ اَسْلِمُوْاۗ وَبَشِّرِ الْمُخْبِتِيْنَۙ
“Dan bagi tiap-tiap umat telah kami syariatkan penyembelihan (qurban) supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka. maka Tuhanmu ialah Tuhan yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. dan berilah kabar gembira pada orang-orang yang tunduk (patuh) pada Allah.” (QS: Al-Hajj: 34)
2. Mendekatkan diri pada Allah
Pengertian qurban sendiri adalah mendekatkan diri kepada Allah. Dengan berqurban merupakan bukti seorang Muslim mengikuti perintah-Nya sehingga hubungannya dengan Sang Pencipta lebih dekat.
قُلْ اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ
Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, "Sesungguhnya shalatku yang aku kerjakan selama hidupku, ibadahku atau kurbanku, hidupku dengan berbagai amalan yang aku kerjakan selama itu, dan matiku dengan membawa iman dan amal saleh, hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam, bukan untuk lain-Nya. (QS. Al An’am: 162)
3. Mengikuti teladan Nabi Ibrahim
Perintah qurban untuk menyembelih ini diturunkan Allah kepada Nabi Ibrahim yang diutus menyembelih anaknya, Nabi Ismail. Ketika berupaya untuk menyembelih, Allah memberikan kemudahan dengan menggantikan Nabi Ismail dengan hewan sembelihan.
Dari kisah tersebut, kita dapat mencontoh ikhlas, tabah, rela berkorban dan sabarnya Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail dalam mentaati perintah Allah. Sama halnya ketika berkurban, kita harus ikhlas untuk mengeluarkan sebagian rezeki untuk memenuhi perintah Allah.
فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يٰبُنَيَّ اِنِّيْٓ اَرٰى فِى الْمَنَامِ اَنِّيْٓ اَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرٰىۗ قَالَ يٰٓاَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُۖ سَتَجِدُنِيْٓ اِنْ شَاۤءَ اللّٰهُ مِنَ الصّٰبِرِيْنَ
Maka ketika anak itu sampai pada usia sanggup berusaha bersamanya, Nabi Ibrahim berkata, “Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku dalam mimpiku itu diperintah oleh Allah untuk menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!” Dengan penuh kepasrahan kepada Allah dan ketaatan pada ayahnya, dia menjawab, “Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan oleh Allah kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar dalam melaksanakan perintah-Nya.” (QS. Ash-Shaffat: 102)
4. Berbagi rezeki ke sesama
Salah satu tujuan kurban adalah memberikan rezeki kepada sesama manusia. Hasil sembelihan qurban tersebut sebagian akan dibagikan kepada orang-orang yang membutuhkan dan sanak saudara. Adanya momen qurban di Idul Adha ini, umat Muslim dapat saling merasakan makan makanan enak.
قَالَ اللهُ : أَنْفِقْ يَا اْبْنَ آدَمَ أُنْفِقْ عَلَيْكَ
“Allah Ta’ala berfirman: Bersedekahlah–wahai anak Adam–, Aku akan membalas sedekah kalian.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Kita bisa mendapatkan banyak hikmah bahwa perintah berkurban adalah perintah yang sangat ditekankan baik oleh Allah ﷻ melalui Al-Quran. Jika kita memiliki kelebihan harta, kelapangan untuk berkurban di tahun ini. Maka segerakanlah agar menjadi manfaat luas bagi sesama dan kebaikan bagi kita di dunia maupun di akhirat.
Persiapkan qurban mulai sekarang untuk bulan Dzulhijjah yang akan datang. Pada bulan Dzulhijjah ini juga berlangsung ibadah haji untuk menyempurnakan rukun Islam. Wujudkan impian ibadah haji yang lebih nyaman dengan haji plus dan furoda di Jejak Imani. Insya Allah setiap tahun, Jejak Imani memberangkatkan jamaah haji dari berbagai daerah Indonesia bahkan dari luar negeri juga ada.
Sahabat juga merasakan fasilitas yang lebih nyaman ketika beribadah umroh dan napak tilas maqom para Rasul dengan wisata halal di Jejak Imani. Jadi tunggu apalagi segera tanya dulu, konsultasi gratis dengan tim Jejak Imani.
Semoga bermanfaat!
470x
Bagikan:
Artikel Lainnya
Kamis, 6 Juni 2024
Memasuki Bulan Dzulhijjah, Jangan Lakukan Hal-Hal Ini!
Tahun Hijriah akan memasuki bulan Dzulhijjah atau bulan terakhir dalam penanggalan Islam. Terdapat banyak keutamaan pada bulan Dzulhijjah te...
Jumat, 20 September 2024
Kisah Sungai Nil dan Surat dari Khalifah Umar bin Khattab
Mesir merupakan salah satu negara yang dilintasi Sungai Nil. Ketika masa kekhalifahan Umar bin K...
Sabtu, 1 Juni 2024
Jejak Imani | Bagaimana Hukum Puasa di Hari Tasyrik?
Hari tasyrik adalah dimana waktu jamaah haji melakukan lempar jumrah dan juga mabit di mina, sedangkan bagi umat muslim yang tidak berhaji m...
Senin, 20 Mei 2024
Jejak Imani | Kurban 1 Kambing untuk Satu Keluarga, Emang Boleh?
Kurban bukanlah ibadah yang bersifat wajib, namun hukumnya sunnah muakkad atau sunnah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah ﷺ. Satu domba a...