Ditulis oleh Ustadz H. Muhammad Ruhiyat Haririe, Lc., Dipl. / Minggu, 31 Maret 2024

Artikel ini merupakan kelanjutan pembahasan korelasi antara Ramadhan beserta seluruh rangkaian ibadahnya dengan Tauhid kepada Allah ﷻ . Sebelum melanjutkan pembahasan, Sahabat dapat membaca bagian 1 terlebih dahulu.

 

Lantas, apa saja yang menjadi korelasi antara Ramadhan beserta seluruh rangkaian ibadahnya dengan Tauhid kepada Allah ﷻ?

 

Ketiga, Ramadhan adalah bulan dimana dibukakannya seluruh pintu kebaikan dan ditutupnya seluruh pintu keburukan. Bahkan dalam hadits disebutkan “di bulan Ramadhan, Allah ﷻ tutup pintu neraka, dan Allah ﷻ bukakan pintu-pintu surga serta Allah ﷻ belenggu para Syaitan.” Maka kemudian tidaklah sempurna dan kokoh keimanan seseorang jika tidak mampu memaksimalkan kesempatan kebaikan ini.

 

Banyak sekali amalan-amalan yang dapat dilakukan di bulan Ramadhan. Ramadhan adalah madrasah. Ramadhan adalah momen untuk mentarbiyah diri kita agar lebih baik. Kualitas ibadah kita di bulan Ramadhan akan menjadi tolok ukur kualitas ibadah dan keimanan kita di bulan yang lainnya. Maka tentu orang- orang yang memiliki tauhid yang kokoh, ia tak akan melewatkan sedetikpun dari bulan Ramadhan selain daripada untuk kebaikan. Bahkan seorang ulama pernah berkata “andaikan di bulan Ramadhan saja kalian lewatkan kesempatan kebaikan, maka harus dengan cara apalagi agar kalian dapat dekat dengan Allah ﷻ?”

 

Sejatinya ibadah bukan hanya yang bersifat nafsiyah (dirasakan diri sendiri) saja, namun juga ibadah yang bersifat ijtima’iyah (dirasakan oleh orang sekitar). Maka Ramadhan adalah cermin bagi seorang muslim. Cermin untuk berkaca, seperti apakah kualitas hubungan antara dirinya dengan sang pencipta serta hubungan antara dirinya dengan orang orang sekitarnya. Maka selayaknya seorang yang memiliki keimanan yang kuat tidak hanya memikirkan dirinya sendiri saja, namun juga ia memikirkan saudara, orang, masyarakat yang ada di sekitarnya. Karena mencintai sesama muslim adalah bagian dari keimanan kepada Allah ﷻ. Sebagaimana hadits Rasulullah ﷺ yang diriwayatkan oleh sahabat Anas bin Malik ra.:

 

وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ مِنْ الْخَيْرِ

 

Artinya: “Demi jiwa Muhammad yang ada di genggamannya. Tidaklah seseorang dari kalian sempurna imannya, sampai ia mencintai untuk saudaranya sesuatu yang ia cintai untuk dirinya dari kebaikan.” (HR. An-Nasa'i: 5032)

 

Rasulullah ﷺ dengan sangat jelas mengimplementasikan cintanya kepada sesama muslim melalui Tindakan nyata dan riil. Rasulullah ﷺ berupaya menjelaskan dan menegaskan kepada kita bahwa dalam menghamba kepada Allah ﷻ, tidak cukup keimanan dinilai dari bagaimana ia membangun hubungan dengan Allah ﷻ saja dan menegaskan pentingnya membangun hubungan yang baik dengan orang sekitar kita. Sebagaimana yang disampaikan sahabat Abdullah bin Abbas ra

 

“Rasulullah ﷺ. adalah orang yang paling dermawan dengan kebaikan, dan lebih dermawan lagi pada bulan Ramadhan. Ketika malaikat Jibril bertemu dengannya. Jibril menemuinya setiap malam Ramadhân untuk menyimak bacaan al-Qur’annya. Sungguh, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam lebih dermawan daripada angin yang berhembus.” (HR. Bukhari No. 16 dan Muslim No. 2308)

 

Ramadhan adalah momen indah untuk membangun kemesraan antara seorang hamba dengan sang maha cinta. Tentu orang yang memiliki keimanan yang kokoh, semangat ibadah yang gigih, serta cinta yang tertanam kuat pada Allah ﷻ, ia mampu menjadikan setiap momen ibadah yang ada sebagai momen untuk bermesraan dengan Allah ﷻ. Puasa adalah bentuk persembahan bagi Allah ﷻ, shalat dan doa adalah media komunikasi seorang hamba dengan Allah ﷻ, dan membaca serta mentadabburi Quran adalah cara seorang hamba memahami untaian-untaian surat cinta dari Allah ﷻ. Selain daripada itu, Ramadhan pun adalah momen yang indah untuk mengeratkan kembali simpul-simpul sosial masyarakat. Simpul-simpul persatuan,  simpul-simpul  persaudaraan.  Sebagaimana  yang  Rasulullah  ﷺ lakukan saat hijrah ke Yastrib, maka beliau persaudarakan antara kaum muhajirin dan anshar, bukan tanpa tujuan. Rasulullah ﷺ ingin menegaskan bahwa keimanan bukan hanya terbangun atas dasar kuatnya dan semangatnya dalam ibadah kepada Allah ﷻ saja, namun juga mencintai sesama muslim di sekitarnya. Maka sudah sepatutnya bagi seorang hamba, selesai dari Ramadhan, hasilnya adalah ketaatan yang bertambah dan keimanan serta tauhid yang semakin kokoh serta rasa cinta yang mendalam kepada orang-orang disekitarnya sebagai pengejawantahan atas pondasi keimanan yang mencengkram kokoh di dalam jiwa seorang muslim.

 

Keempat, Ramadhan menjadi istimewa karena diturunkannya mukjizat agung yang Allah ﷻ karuniakan kepada Rasulullah ﷺ yaitu adalah Al Quran. Al Quran adalah pedoman, sumber petunjuk, dan poros dalam kehidupan manusia.

 

....شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ 

 

“Pada bulan Ramadhan, kami turunkan Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk dan pembeda (antara kebenaran dan kebatilan)…..” (Qs. Al-Baqarah: 185)

 

Pemilihan ayat yang Allah ﷻ turunkan pun bukan sembarangan. Allah ﷻ memilihkan ayat yang berkenaan dengan penguatan tauhid dan keimanan seseorang.

 

اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ١ خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ٢ اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ٣ الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ٤ عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ٥

 

“Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan (1) Yang menciptakan manusia dari segumpal daging (2) Bacalah dan Tuhanmulah yang Maha Mulia (3) Yang mengajarkan (manusia) dengan pena (4) Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya (5)” (Qs. Al-Alaq: 1-5)

 

”Bacalah”  bukan  sekadar  bermakna  membaca  ayat-ayat  Allah ﷻ  di  kitab,  tetapi membaca juga ayat-ayat Allah ﷻ di alam semesta, ayat-ayat kauniyah. Membaca alam bermakna merenungi ciptaan Allah ﷻ. Asal usulnya, prosesnya, hukum-hukum yang berlaku padanya, dan kesudahannya. Itulah menjadikan intelektualitas manusia berkembang. Menyimak kisah nabiyullah Ibrahim As mencari Allah ﷻ, ia tak henti setiap hari merenungi kejadian alam semesta. Pergantian siang dan malam, penciptaan dan keteraturan alam semesta. Dari situlah Nabiyullah Ibrahim As menemukan saripati iman yang sebenarnya.

 

Al Quran sebagai kitab suci samawi, di sisi lain juga harus dipahami sebagai simbol kontinuitas proses kenabian dan risalah ajaran tauhid. Maka Allah ﷻ ingin agar kita sebagai hambanya terus menggali makna iman dan implementasi yang sesungguhnya melalui kalam-kalam Nya. Allah ﷻ ingin hasil dari pembelajaran dan pencarian seorang hamba adalah untuk mengesakan Allah ﷻ sang pencipta. Dan Allah ﷻ ingin pula menegaskan bahwa Al Quran turun sebagai pengokoh keimanan seorang hamba.

 

Dari keempat hal tersebut, kita dapat memetik sebuah konklusi. Bahwasanya, Ramadhan adalah madrasah, sekolah, kawah candradimuka bagi setiap mukmin untuk Kembali mengeratkan simpul-simpul dan ikatan spiritual antara hamba dengan Tuhannya. Bahwasanya, setiap ibadah yang dilakukan dan dijalani di bulan  Ramadhan  adalah  implementasi  dari  kuatnya  nilai  tauhid,  nilai  keimanan seorang hamba. Semakin kokoh imannya, maka akan semakin berkualitas pula ibadahnya. Sebaliknya, bagi mereka yang lemah dari sisi keimanannya, maka Ramadhan adalah kesempatan emas untuk meng-upgrade keimanan di sisi Allah ﷻ. Sebagaimana yang disampaikan oleh para ulama ahlussunnah wal jama’ah bahwa “Iman itu naik dan turun. Naik karena ketaatan dan ibadah. Turun karena kemaksiatan.”

 

Maka mari kita jadikan Ramadhan ini sebagai momentum perbaikan diri, momentum penghayatan Kembali nilai-nilai yang terkandung dalam Al Quran dan ajaran Islam secara keseluruhan dan yang terpenting adalah momentum untuk menguatkan  simpul-simpul,  sendi-sendi  dan  tonggak-tonggak  ketauhidan kita kepada Allah ﷻ.

 

Semoga dengan artikel ini, kita dapat memaksimalkan Ramadhan sehingga menjadi penguat tauhid kepada Allah ﷻ. Salah satu cara memaksimalkan ibadah di bulan Ramadhan adalah dengan umroh.

 

Sahabat yang ingin umroh di bulan Ramadhan, dapat melaksanakan ibadah bersama Jejak Imani. Paket umroh di Jejak Imani memiliki beragam tanggal keberangkatan yang insya Allah dapat menyesuaikan dengan jadwal kosong Sahabat.  

 

Selain umroh, Sahabat juga dapat melaksanakan paket lain dari Jejak Imani yang dapat menguatkan iman seperti haji dan wisata halal di Jejak Imani. Sahabat juga akan mendapatkan bimbingan oleh para asatidz mumpuni selama perjalanan ibadah dan napak tilas. Jadi tunggu apalagi segera tanya dulu, konsultasi gratis dengan tim Jejak Imani.

 

Wallahu a’lam bish shawab

Bagikan:

Artikel Lainnya

DP 5 Juta Dapat Nomor Haji, Jamaah Padati Booth Jejak Imani

Kamis, 1 Agustus 2024

DP 5 Juta Dapat Nomor Haji, Jamaah Padati Booth Jejak Imani

Jejak Imani berpartisipasi dalam International Islamic Expo 2024 di Jakarta Convention Center (JCC) dari Jumat (26/7/2024) sampai Minggu (28...

Hukum & Pengertian Qurban, Tidak Hanya Soal Menyembelih Hewan

Minggu, 19 Mei 2024

Hukum & Pengertian Qurban, Tidak Hanya Soal Menyembelih Hewan

Idul Adha identik dengan melakukan qurban yang mana hanya terjadi setahun sekali. Awal mula Qurban dilakukan pada zaman Nabi Ibrahim As dan ...

Tata Cara Sa'i, Ini Doa dan Hukumnya Sebelum Haji & Umroh

Senin, 15 Januari 2024

Tata Cara Sa'i, Ini Doa dan Hukumnya Sebelum Haji & Umroh

Sa’i adalah salah satu rukun haji dan umroh yang tidak boleh ditinggalkan supaya menjadikan ibad...

Kapan Al-Quran Turun? Simak Sejarah Malam Nuzulul Quran

Jumat, 22 Maret 2024

Kapan Al-Quran Turun? Simak Sejarah Malam Nuzulul Quran

Umat Muslim memperingati Nuzulul Quran sebagai hari turunnya Al-Quran. Peringatan Nuzulul Quran umumnya dilakukan oleh umat Muslim untuk mem...

Lokasi Jejak Imani

Kantor Pusat

081112000180

Intermark Indonesia Ruko 9 & 10, Jalan Lingkar Timur No. 9 BSD Kota Tangerang Selatan, Banten 15310

Cabang Yogyakarta

08112995755

Jl. Salakan III No.222, Saman, Bangunharjo, Kec. Sewon, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55188

Cabang Palembang

085273553536

Jalan Siaran No 1 Komp Vila Sako Indah Satelit 02 RT 104 RW 08, Kel Sako, Kec Sako, Palembang, Sumatera Selatan 30163

Cabang Surabaya

08113290037

Jl. Cimanuk No. 3, RT.008/RW.19, DR. Soetomo, Kec. Tegalsari, Surabaya, Jawa Timur 60264

Cabang Bandung

08118008846

Jl. Pelajar Pejuang 45 No.38 Lingkar Selatan Kec. Lengkong, Kota Bandung, Jawa Barat 40263

Kebijakan & Privasi

Logo

Konsultasi Gratis Sekarang

Hubungi WA/Telp

Kantor Pusat

085720028100 (Yuta)

08119178100 (Siti)

087720027100 (Dhea)

08118246988 (Nabila)

087820025100 (Abdurrohman)

087720028100 (Safitri Aulia)

087820021100 (Putri Husnul Hotimah)

08111777080 (Sari)

081519898880 (Tiara)


Kemitraan & Cabang

087820021100 (Putri)

jejakimani@gmail.com