Sabtu, 8 Juni 2024
Tidak terasa, musim haji 1445 H sudah dimulai sejak beberapa hari lalu. Para jamaah calon haji telah berangsur-angsur berdatangan dari seluruh penjuru dunia, baik itu menuju kota Madinah terlebih dahulu, maupun langsung menuju kota Makkah.
Tentu, melaksanakan ibadah haji adalah impian bagi setiap muslim. Namun tahukah, bagi kita yang belum berkesempatan berhaji tahun ini, ternyata Allah ﷻ telah menyiapkan hari-hari terbaik yang dengannya kita mendapatkan kemuliaan layaknya orang yang berjihad di jalan-Nya.
Rasulullah ﷺ bersabda:
مَا مِنْ أَيَّامٍ اَلْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّام. يَعْنِي أَيَّامُ الْعُشْرِ. قَالُوْا: يَا رَسُولَ اللهِ، وَلاَ الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللهِ؟ قَالَ: وَلاَ الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللهِ، إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ ، فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيءٍ. (رواه البخاري)
Artinya, “Tidak ada hari di mana amal kebaikan saat itu lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini. (yaitu 10 hari di awal bulan Dzulhijjah).. Lantas para sahabat bertanya: ‘Wahai Rasulullah, tidak juga jihad di jalan Allah?’ Rasulullah ﷺ menjawab: ‘Tidak juga jihad di jalan Allah, kecuali orang yang keluar berjihad dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak kembali dengan sesuatu apapun (mati syahid)’.” (HR. Al-Bukhari). (An-Nawawi, Riyadhus Shalihin, juz II, halaman 77-78).
Untuk itulah, 10 hari di awal Dzulhijjah menjadi hari-hari yang sangat sayang untuk dilewatkan dari amal-amal shalih kita. Ada beberapa amalan bulan Dzulhijjah yang dapat dilakukan oleh umat Muslim yang belum berkesempatan untuk berhaji pada tahun ini:
1. Berpuasa
Disunnahkan untuk berpuasa sejak tanggal 1 Dzulhijjah hingga tanggal 9 Dzulhijjah (hari Arafah). Jika tidak mampu, usahakan untuk berpuasa pada tanggal 8 dan 9 Dzulhijjah. Jika tidak mampu, usahakan untuk tidak terlewat berpuasa pada tanggal 9 Dzulhijjah (hari Arafah). Hal ini karena di antara kesunnahan untuk menghidupkan siang pada 10 hari di awal bulan Dzulhijjah. Dan puasa adalah salah satu ibadah yang memiliki keutamaan yang tinggi di sisi Allah ﷻ untuk dilaksanakan pada siang hari dibandingkan dengan ibadah lainnya.
Rasulullah ﷺ bersabda yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas:
وإنَّ صيامَ يومٍ منها يُعدَلُ بصيامِ سنةٍ
Artinya: “Berpuasa satu hari (pada 10 hari awal Dzulhijjah) sama seperti puasa 1 tahun.” (HR. At-Thabrani No. 11116)
Adapun mengenai keutamaan puasa pada hari Arafah, Rasulullah ﷺ bersabda:
صيام يوم عرفة أحتسب على الله أن يكفر السنة التي قبله والتي بعده
Artinya: “Berpuasa pada hari Arafah karena mengharap pahala dari Allah melebur dosa-dosa setahun sebelum dan sesudahnya” (HR. Muslim No.1162).
2. Memperbanyak membaca Takbir, Tahmid dan Dzikir
Rasulullah ﷺ bersabda dari Ibnu Abbas:
فأكثِروا فيهنَّ من التَّهليلِ والتَّكبير وذكرِ اللهِ
Artinya: “Maka perbanyaklah pada hari-hari tersebut membaca kalimat tahlil, takbir dan dzikrullah.” (HR. At-Thabrani No. 11116)
Hal ini sejalan dengan firman Allah ﷻ dalam Qs. Al-Hajj ayat 28:
وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ فِي أَيَّامٍ مَعْلُومَاتٍ
Artinya: “dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari-hari yang telah ditentukan (10 hari awal Dzulhijjah)”
3. Memperbanyak Amal Shalih
Perbanyaklah melaksanakan ibadah-ibadah dan amal shalih terutama pada siang hari. Misalnya dengan sholat dhuha, bersedekah, tilawah, dll. Maupun menghidupkan malam-malamnya dengan melakukan tahajjud, tilawah, tadabbur, beristighfar, dll. Disunnahkan pula untuk dapat mengkhatamkan Quran pada 10 hari awal Dzulhijjah ini. Karena beramal shalih pada 10 hari awal Dzulhijjah ini memiliki pahala yang luar biasa besar dari Allah ﷻ.
Rasulullah ﷺ bersabda dari Ibnu Abbas:
والعملُ فيهنَّ يُضاعَفُ بسبعِمائةِ ضِعفٍ
Artinya: “dan beramal shalih pada hari-hari tersebut akan dilipatgandakan oleh Allah swt sebanyak 700 kali lipat.” (HR. At-Thabrani No. 11116).
4. Memperbanyak Doa Pada Hari Arafah
Rasulullah ﷺ Bersabda:
خَيْرُ الدُّعَاءِ دُعَاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ
Artinya: “Sebaik-baik doa adalah doa pada hari Arafah.” (HR. Tirmidzi no. 3585)
Para ulama bersepakat bahwa mustajabnya doa pada hari Arafah tidak hanya terbatas pada mereka yang melaksanakan wukuf di Arafah saja. Namun ini berlaku bagi seluruh umat muslim di berbagai penjuru dunia. Sebagaimana pendapat Ibnu Abbas dan Imam Ahmad yang membolehkan orang-orang di zamannya yang tidak melaksanakan ibadah haji untuk berkumpul di masjid pada hari Arafah untuk berdoa dan berdzikir. Bahkan para ulama kalangan salaf (terdahulu) sangat menganjurkan bagi untuk mengasingkan diri guna memperbanyak ibadah, dzikir dan doa pada hari Arafah.
5. Menjauhi Maksiat
Hal ini tentu sejalan dengan hadits yang telah disampaikan di awal bahwa 10 hari awal Dzulhijjah merupakan waktu yang sangat Allah ﷻ cintai bagi setiap hamba untuk melaksanakan Amal Shalih. Maka hendaknya kita mampu menahan diri kita dari melakukan maksiat maupun keburukan, baik dhohir maupun batin pada 10 hari awal Dzulhijjah ini.
6. Melaksanakan Salat Idul Adha dan Mendengarkan Khutbahnya
Selain karena kedudukannya dan hukumnya yang sangat utama seperti salat Idulfitri, para ulama pun menyebut bahwa salat Iduladha merupakan pelengkap daripada ibadah Qurban yang akan kita laksanakan. Sebagaimana firman Allah ﷻ :
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ
Artinya: “Maka, laksanakanlah shalat karena Tuhanmu dan berkurbanlah!”
Syaikh Wahbah Zuhaili berpendapat bahwa yang dimaksud dengan salat dalam ayat tersebut selain salat fardu adalah salat Iduladha yang menjadi rangkaian dari Qurban.
7. Berqurban pada tanggal 10 Dzulhijjah dan Hari-Hari Tasyrik (11-13 Dzulhijjah)
Hal ini sesuai dengan perintah Allah ﷻ pada surat Al Kautsar ayat 2 tadi. Selain itu, berqurban merupakan ibadah yang utama sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah ﷺ dari Ibunda Aisyah:
مَا عَمِلَ آدَمِيٌّ مِنْ عَمَلٍ يَوْمَ النَّحْرِ أَحَبَّ إِلَى اللَّهِ مِنْ إِهْرَاقِ الدَّمِ إِنَّهَا لَتَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِقُرُونِهَا وَأَشْعَارِهَا وَأَظْلَافِهَا وَأَنَّ الدَّمَ لَيَقَعُ مِنْ اللَّهِ بِمَكَانٍ قَبْلَ أَنْ يَقَعَ مِنْ الْأَرْضِ فَطِيبُوا بِهَا نَفْسًا
Artinya: “Tidak ada suatu amalan yang dikerjakan anak Adam (manusia) pada hari raya Idul Adha yang lebih dicintai oleh Allah dari menyembelih hewan. Karena hewan itu akan datang pada hari kiamat dengan tanduk-tanduknya, bulu-bulunya, dan kuku-kuku kakinya. Darah hewan itu akan sampai di sisi Allah sebelum menetes ke tanah. Karenanya, lapangkanlah jiwamu untuk melakukannya.” (HR At-Tirmidzi No. 1413 dan Ibn Majah No. 3117)
Pada bulan Dzulhijjah ini juga berlangsung ibadah haji untuk menyempurnakan rukun Islam. Wujudkan impian ibadah haji yang lebih nyaman dengan haji plus dan furoda di Jejak Imani. Insya Allah setiap tahun, Jejak Imani memberangkatkan jamaah haji dari berbagai daerah Indonesia bahkan dari luar negeri juga ada.
Sahabat juga bisa merasakan fasilitas yang lebih nyaman ketika beribadah umroh dan napak tilas sejarah para Rasul dengan wisata halal di Jejak Imani. Jadi tunggu apalagi segera tanya dulu, konsultasi gratis dengan tim Jejak Imani.
270x
Bagikan:
Artikel Lainnya
Senin, 15 Juli 2024
International Islamic Expo 2024, DP 5 Juta Dapat Nomor Haji di Jejak Imani!
International Islamic Expo 2024 akan berlangsung 3 hari pada 26 - 28 Juli 2024 di Assembly Hall, Jakarta Convention Center (JCC) Senayan. In...
Sabtu, 27 April 2024
Bolehkah Menggabungkan Puasa Qadha Ramadhan dengan Puasa Syawal?
Beberapa bulan itu memiliki ibadahnya sendiri-sendiri, seperti Ramadan yang di dalamnya khusus untuk puasa Ramadhan, pun sama dengan bulan s...
Jumat, 25 Oktober 2024
Kota Al-Quds dalam Lintasan Sejarah
Al-Quds adalah sebuah kota di dalam wilayah Palestina dengan luas sekitar 0,9 km persegi. Kota i...
Selasa, 1 Oktober 2024
Tata Cara Wudhu Bagi Muslimah di Tempat Terbuka
Membasuh tangan dan kaki serta mengusap kepala adalah bagian dari rukun wudhu. Anggota-anggota t...