Ditulis oleh Ustadz H. Eko Kholistio Putro, Lc., M.H / Sabtu, 10 Agustus 2024
Seperti yang kita ketahui bersama, bahwa amalan sunnah adalah amalan yang apabila dikerjakan akan mendapat pahala, dan apabila tidak dikerjakan maka tidak mendapatkan dosa. Begitu juga sunnah-sunnah haji, jika dikerjakan maka jamaah tersebut akan mendapatkan pahala, dan jika tidak dikerjakan maka tidak akan mendapat konsekuensi apapun dalam hajinya.
Sunnah haji ini lebih banyak jumlahnya dari pada rukun dan wajibnya. Hal ini dikarenakan setiap rukun dan wajib haji, pasti di dalamnya memiliki sunnah-sunnah yang bisa dikerjakan, dan itulah yang disebut dengan sunnah-sunnah Haji.
Sunnah-sunnah Haji
Ada baiknya bagi para jamaah haji jika mengetahui apa saja amalan yang bisa dikerjakan agar ibadah haji mereka menjadi afdhal dan lebih sempurna lagi. Kalaupun tidak mampu mengerjakan semua amalan sunnah haji, paling tidak beberapa bisa dikerjakan agar mendapat pahala tambahan dalam prosesi ibadah hajinya.
Berikut merupakan amalan sunnah haji yang terdapat di setiap rukun dan wajib haji,
1. Sunnah Haji Saat Berihram
- Mandi besar dan membersihkan seluruh badan, seperti memotong kuku, mencabut bulu ketiak, bulu kemaluan, dll.
- Membaca niat dengan bersuara.
- Bertalbiyah setelah membaca niat dan disunnahkan bagi laki-laki untuk mengangkat suara ketika bertalbiyah, dan sebaliknya bagi perempuan disunnahkan merendahkan suara ketika bertalbiyah.
- Sebisa mungkin menghindari pembicaraan tentang perkara dunia dan kenikmatannya, khususnya dalam perkara makruh dan haram.
2. Sunnah Haji Saat Memasuki Makkah
- Masuk Makkah sebelum wukuf di Arafah.
- Mandi ketika sudah masuk Kota Makkah.
- Bersegera menuju Masjidil Haram untuk melaksanakan thawaf qudum.
- Masuk Masjidil Haram melalui pintu Bani Syaibah, dan membaca doa ketika melihat Ka’bah.
3. Sunnah Haji dalam Thawaf
- Thawaf dengan berjalan kaki, dan jika dalam keadaan sakit maka boleh dengan tunggangan.
- Mencium hajar aswad ketika memulai Thawaf jika memungkinkan. Jika tidak memungkinkan, maka bisa dengan menyentuhnya dengan tangan, dan jika tidak memungkinkan, maka cukup dengan memberikan isyarat ke arahnya.
- Membaca doa-doa ketika mengelilingi Ka’bah, khususnya ketika berada diantara Aswad Hajar dan Yamani Rukun, membaca doa ِرَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّار
- Berjalan cepat di tiga putaran pertama dan berjalan biasa di putaran sisanya.
- Sunnah Ittiba’ yaitu meletakan kain ihram bagian kanan atas di bawah ketiak, atau menampakkan pundak dan tangan bagian kanan.
- Melaksanakan shalat sunnah thawaf di belakang maqam Ibrahim, setelah selesai dari thawaf. Pada rakaat pertama membaca surat pendek Al Kafirun dan rakaat kedua membaca surat Al Ikhlas.
4. Sunnah Haji dalam Sa’i
- Tidak mengulangi sa’i jika sudah melaksanakannya setelah thawaf pertama. Contohnya tidak melakukan sa'i setelah thawaf ifadhah, karena sudah melakukan sa'i setelah thawaf qudum.
- Menaiki bukit Shafa dan Marwa sambil menghadap ke arah Kiblat seraya membaca doa, sebelum memulai sa’i.
- Bagi laki-laki disunnahkan untuk berlari-lari kecil ketika berada di antara dua lampu hijau, seraya membaca doa.
5. Sunnah Haji menuju Arafah.
- Melaksanakan thawaf qudum di Masjidil Haram terlebih dahulu sebelum menuju ke Arafah.
- Menuju ke Mina pada hari ke-8 bulan Dzulhijjah, atau yang dikenal dengan hari Tarwiyah.
- Berangkat menuju ke Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah setelah waktu syuruq.
6. Sunnah-Sunnah ketika Mabit di Muzdalifah.
- Menetap di Muzdalifah sampai adzan subuh.
- Menuju ke Mina setelah melaksanakan shalat subuh di awal waktu di Muzdalifah.
- Berhenti di Masjid Masy’aril Haram dan berdoa sampai langit menguning.
7. Sunnah-Sunnah ketika melempar Jumrah Aqabah
- Tidak melakukan apapun ketika sampai di Mina kecuali melempar Jumrah.
- Berhenti membaca talbiyah ketika memulai melempar Jumrah.
- Membaca takbir di setiap lemparannya, dengan menggunakan tangan kanan.
8. Sunnah Haji Saat melempar Jumrah pada Hari Tasyriq
- Melempar jumrah ketika baru masuk waktu dan sebelum melaksanakan shalat dzuhur.
- Berhenti dan menghadap ke arah kiblat sebelum melempar jumrah ula dan jumrah tsaniah, kemudian melemparnya seperti melempar jumrah aqabah tadi.
- Berdoa setelah melempar jumrah, dengan menghadap ke kiblat dan tempat jumrah berada di belakangnya.
Demikian sunnah-sunnah haji yang bisa diketahui oleh setiap muslim yang hendak melaksanakan ibadah haji agar hajinya lebih lengkap dan lebih sempurna lagi. Semoga Allah ﷻ karuniakan kepada kita kesempatan untuk melaksanakan wajib, rukun hingga sunnah haji di Baitullah. Setidaknya, sekali dalam usia hidup.
Salah satu ikhtiar untuk mewujudukan ibadah haji adalah dengan menabung dan mencari travel haji terpercaya. jejak imani hadir sebagai travel haji terpercaya dan mengusahakan supaya berangkat ibadah haji bisa lebih cepat dan lebih nyaman.
jejak imani juga menghadirkan paket umroh dan wisata halal ke berbagai negara dengan fasilitas lebih nyaman. Segera tanya dulu dan konsultasi gratis dengan tim CSO jejak imani yang akan melayani dan menjawab pesan Sahabat dengan sepenuh hati.
Wallahu’alam bishawab.
88x
Bagikan:
Artikel Lainnya
Senin, 20 Mei 2024
Jejak Imani, Solusi Ibadah Umroh Lebih Aman di Tanah Suci!
Jejak Imani - Umroh merupakan impian banyak umat Islam, begitu juga dengan mayoritas masyarakat Indonesia yang beragama Islam. Hal ini terbu...
Jumat, 24 Mei 2024
Jejak Imani | Apa Itu Hari Tasyrik? Kenali Maknanya Bagi Umat Muslim
Hari raya Idul Adha erat kaitannya dengan kurban, haji, puasa arafah hingga hari tasyrik. Terdapat larangan hingga amalan khusus pada 3 hari...
Jumat, 14 Juni 2024
Amalan Sunnah Hari Tarwiyah Bagi Jamaah Haji
Dalam rangkaian ibadah haji, ada yang masuk ke dalam kategori rukun, wajib dan sunnah. Salah satu sunnah haji adalah melaksanakan Tarwiyah, ...
Sabtu, 1 Juni 2024
Jejak Imani | Qurban Mana yang Lebih Utama? Kambing, Sapi atau Unta?
Berkurban adalah menyembelih hewan sembelihan di hari-hari tasyrik dengan niat mendekatkan diri kepada Allah, dan syariat b...