Ditulis oleh Ustadz H. Muhammad Ruhiyat Haririe, Lc., Dipl., C.A.H / Selasa, 8 Oktober 2024
Nabi Yusya bin Nun merupakan pimpinan Bani Israil, setelah sebelumnya mereka dipimpin oleh Nabi Musa. Pada masa kepemimpinan Nabi Yusya inilah, Bani Israil diberikan Allah tempat aman dan nyaman untuk beribadah kepada-Nya yaitu Baitul Maqdis. Penaklukan Baitul Maqdis tidaklah mudah, terdapat perjuangan dan keringat Nabi dan Bani Israil. Simak kisahnya!
Nabi Musa dan Bani Israil
Salah satu catatan penting dalam sejarah penaklukan Baitul Maqdis adalah saat pertama kali Bani Israil berhasil memasuki bumi Palestina pasca masa dakwah Nabi Musa As. Sejatinya sejak masa dakwah Nabi Musa As, setelah Allah selamatkan Bani Israil dari kejaran bala tentara Firaun, Allah memerintahkan Bani Israil untuk pindah ke bumi Palestina. Namun, ketika Nabi Musa As menyampaikan perintah Allah ﷻ ini kepada Bani Israil, terlihatlah jiwa-jiwa penakut dan pengecut dari Bani Israil. Mereka takut dengan bangsa penghuni bumi Palestina saat itu yang menurut mereka sangat kuat lagi kejam.
قَالُوا يَا مُوسَى إِنَّ فِيهَا قَوْمًا جَبَّارِينَ وَإِنَّا لَنْ نَدْخُلَهَا حَتَّى يَخْرُجُوا مِنْهَا فَإِنْ يَخْرُجُوا مِنْهَا فَإِنَّا دَاخِلُونَ
"Mereka berkata, “Wahai Musa, sesungguhnya di dalamnya (negeri itu) ada orang-orang yang sangat kuat dan kejam. Kami tidak akan memasukinya sebelum mereka keluar. Jika mereka keluar dari sana, kami pasti akan masuk.”" (QS. Al-Maidah : 22)
Bahkan lebih buruknya lagi, ketika Bani Israil diajak untuk berperang melawan bangsa itu, mereka justru menyuruh Nabi Musa As untuk berperang bersama Allah ﷻ untuk mengusir bangsa tersebut selagi Bani Israil hanya duduk dan menunggu saja.
قَالُوا يَا مُوسَى إِنَّا لَنْ نَدْخُلَهَا أَبَدًا مَا دَامُوا فِيهَا فَاذْهَبْ أَنْتَ وَرَبُّكَ فَقَاتِلَا إِنَّا هَاهُنَا قَاعِدُونَ
"Mereka berkata, “Wahai Musa, sesungguhnya kami sampai kapan pun tidak akan memasukinya selama mereka masih ada di dalamnya. Oleh karena itu, pergilah engkau bersama Tuhanmu, lalu berperanglah kamu berdua. Sesungguhnya kami tetap berada di sini saja.”" (QS. Al-Maidah: 24)
Pada akhirnya atas doa Nabi Musa As, Allah pisahkan Nabi Musa dengan Bani Israil hingga membiarkan Bani Israil kebingungan dan hilang arah selama 40 tahun lamanya. Mereka terombang-ambing tanpa tempat tinggal yang tetap. Hingga akhirnya Allah ﷻ hadirkan Nabi Yusya’ bin Nun As yang membawa mereka untuk dapat masuk ke bumi Palestina.
Nabi Yusya’ bin Nun dan Bani Israil
Nama lengkapnya adalah Yusya’ bin Nun bin Afaarim bin Yusuf bin Yakub bin Inshak bin Ibrahim Alaihimussalam (Al-Bidayah wan Nihayah, Ibnu Katsir). Beliau merupakan penerus dari dakwah Nabi Musa As dan Nabi Harun As sepeninggal mereka berdua. Para mufassir menyebut bahwa Nabi Yusya’ bin Nun telah Allah isyaratkan dalam surat Al-Kahfi sebagai pembantu Nabi Musa As yang menemaninya mencari ikan di lautan sebelum bertemu dengan Nabi Khidir As.
Setelah 40 tahun lamanya, orang-orang Bani Israil yang sebelumnya membangkang kepada Nabi Musa As telah Allah wafatkan. Nabi Yusya’ bin Nun kemudian memimpin Bani Israil untuk berjihad membuka Baitul Maqdis saat itu.
Namun, Nabi Yusya’ bin Nun hanya memilih orang-orang terbaik saja dan serius untuk berjihad bersamanya. Tidak boleh ada satu orangpun yang memiliki ikatan dan kecintaan dengan urusan dunia ikut dalam peperangan ini. Mereka yang baru menikah dan belum selesai dengan urusan malam pertamanya, juga mereka yang sedang membangun rumah dan belum selesai atapnya, ataupun mereka yang memelihara kambing dan sapi yang sedang hamil dan mereka sedang menunggu kelahirannya, maka tidak diperbolehkan ikut oleh Nabi Yusya’ bin Nun. Hal ini dilakukan karena beliau ingin pasukan yang dibawa betul-betul serius berjihad untuk Allah ﷻ.
Perjuangan Nabi Yusya’ dan Bani Israil
Serangan pasukan Nabi Yusya’ bin Nun pun dimulai dengan melakukan perjalanan menuju tepian sungai Yordania. Nabi Yusya’ bersama Bani Israil menyeberangi sungai Yordania dan pada saat itu Allah menolong pasukan ini dengan membukakan jalan di sungai Yordania. Sesampainya di sebrang, mereka pun membangun kemah di pinggiran sungai sembari mengirim pengintai untuk melihat situasi di kota Jericho. Sayangnya hal ini diketahui oleh pasukan Jericho dan mereka kemudian menutup gerbang-gerbang mereka yang menjadi akses untuk masuk ke kota Jericho dan menuju Baitul Maqdis.
Alhasil Nabi Yusya’ pun memerintahkan pasukan untuk mengepung benteng tersebut. Pengepungan terjadi selama enam hari lamanya. Hingga hari ketujuh, pasukan Nabi Yusya’ berhasil meruntuhkan benteng-benteng di sekitar kota Jericho yang terkenal kokoh dan besar. Pada penyerangan inilah terjadi mukjizat yang Allah karuniakan kepada Nabi Yusya’. Ketika penyerangan mencapai puncaknya, dan matahari hampir tenggelam, Nabi Yusya’ berdoa kepada Allah ﷻ:
إِنَّكِ مَأْمُورَةٌ وَأَنَا مَأْمُورٌ، اللَّهُمَّ احْبِسْهَا عَلَيْنَا فَحُبِسَتْ
“Sesungguhnya engkau matahari adalah makhluk yang mendapat perintah dari Allah. Aku pun juga makhluk yang diperintah oleh Allah. Ya Allah, tahanlah sebentar matahari ini.” (HR Ahmad)
Pertolongan Allah dalam Mengembalikan Baitul Maqdis
Doa Nabi Yusya bin Nun dikabulkan Allah ﷻ. Hari tersebut terasa menjadi lebih lama karena Allah ﷻ menahan matahari untuk tidak terbenam terlebih dahulu sebelum Nabi Yusya’ dan pasukannya berhasil menguasai Jericho dan Baitul Maqdis secara penuh. Sebuah hadits Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menyebutkan :
إن الشمس لم تُحْبَسْ لبَشَرٍ إلا ليوشع لَيَاِلَي سافَرَ إلى بيت المقد
“Sesungguhnya matahari tidak pernah ditahan untuk seorang manusia pun, selain untuk Yusya’, pada hari ketika ia hendak membebaskan Baitul Maqdis.” (HR Ahmad Juz II/325 dan Al-Hakim Juz II/139).
Hari itu pun menjadi hari yang bersejarah bagi Bani Israil. Allah ﷻ menolong mereka untuk bisa mendapatkan tempat tinggal yang aman dan nyaman serta sebagai tempat untuk mereka agar dapat mentaati perintah-Nya. Allah ﷻ menyampaikan kepada Bani Israil untuk masuk ke dalam Baitul Maqdis dan Allah ﷻ mempersilahkan mereka untuk memakan makanan yang tersedia di dalam Baitul Maqdis. Namun semuanya semata-mata agar mereka mau melaksanakan ketaatan kepada Allah ﷻ.
وَإِذْ قُلْنَا ادْخُلُوا هَذِهِ الْقَرْيَةَ فَكُلُوا مِنْهَا حَيْثُ شِئْتُمْ رَغَدًا وَادْخُلُوا الْبَابَ سُجَّدًا وَقُولُوا حِطَّةٌ نَغْفِرْ لَكُمْ خَطَايَاكُمْ وَسَنَزِيدُ الْمُحْسِنِينَ
“Dan (ingatlah), ketika Kami berfirman: “Masuklah kalian ke negeri ini (Baitul Maqdis), dan makanlah dari hasil buminya, yang banyak lagi enak di mana yang kalian sukai, dan masukilah pintu gerbangnya sambil bersujud, dan katakanlah: “Bebaskanlah kami dari dosa”, niscaya Kami ampuni kesalahan-kesalahan kalian, dan kelak Kami akan menambah (pemberian Kami) kepada orang-orang yang berbuat baik”. (QS Al-Baqarah : 58)
Tapi sayangnya, ketaatan Bani Israil kepada Allah ﷻ tidaklah bertahan lama. Ketika Nabi Yusya’ bin Nun meninggal, mereka pun kembali menjadi bangsa yang ingkar dan membelot dari perintah Allah ﷻ.
Bani Israil yang juga dikenal dengan bangsa Yahudi meyakini bahwa kiblat mereka berada di komplek Masjid Al-Aqsa. Hingga saat ini, Baitul Maqdis menjadi tempat suci bagi 3 agama. Oleh karenanya, Masjid Al-Aqsa sangat dilindungi karena memiliki makna sendiri bagi kaum Muslim maupun non-Muslim.
Bagi yang ingin berkunjung ke Baitul Maqdis, Sahabat dapat mengunjunginya melalui Tour Jordan Aqsa bersama Jejak Imani untuk memakmurkannya. Jika bukan karena peziarah dari berbagai negara, siapa lagi yang akan meramaikan dan memakmurkan Masjidil Aqsa.
Umat muslim juga dapat memakmurkan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi di Tanah Suci sekaligus melakukan ibadah umroh serta haji bagi yang mampu. Segera tanya dulu dan konsultasi gratis dengan tim CSO Jejak Imani yang akan melayani dan menjawab pesan Sahabat dengan sepenuh hati.
Wallahu’alam bishawab.
202x
Bagikan:
Artikel Lainnya
Minggu, 31 Desember 2023
VIRAL! Thaif Jadi Destinasi Populer bagi Jamaah Haji & Umroh
Thaif menjadi destinasi yang sangat populer bagi jamaah haji dan umroh dari 2023 hingga s...
Jumat, 26 Juli 2024
Melewati 2-3 Waktu Sholat di Pesawat, Bagaimana Cara Sholatnya?
Ketika sedang melakukan perjalanan jauh, umat Islam tidak boleh sekalipun meninggalkan shalat. S...
Selasa, 9 April 2024
Sudah Tahu Tata Cara Sholat Idul Fitri? Simak Juga Niatnya!
Umat muslim mengawali bulan Syawal dengan melaksanakan sholat Idul Fitri. Penetapan tanggal 1 syawal melalui metode ruqyah (melihat hilal) d...
Rabu, 12 Juni 2024
Rukun-Rukun Haji yang Wajib Jamaah Lakukan!
Rukun secara bahasa adalah tiang/pokok. Sebuah bangunan tidak akan bisa berdiri jika tidak ada tiangnya karena tiang adalah penopang sebuah ...