Berapa Hari Puasa Dzulhijjah? Ini Jadwal Lengkapnya 2024!

Bulan Dzulhijjah identik dengan ibadah haji serta idul Adha. Sebelum memasuki momen penting tersebut, terdapat amalan sunnah yang dapat dilakukan. Puasa sunnah Dzulhijjah adalah salah satunya.

Umat Muslim cenderung mengenal puasa sunnah di bulan Dzulhijjah adalah puasa Arafah. Namun, tahukah Sahabat jika puasa di bulan Dzulhijjah tidak hanya puasa Arafah saja? Lantas apa saja itu? Dan kapan sebaiknya puasa Dzulhijjah mulai dilaksanakan?  

Puasa Dzulhijjah

Umat Muslim dapat melaksanakan puasa sunnah sebulan penuh di bulan Dzulhijjah kecuali di hari raya Idul Adha dan hari Tasyrik (tanggal 11, 12 dan 13). Afdholnya, puasa Dzulhijjah adalah 9 hari pada tanggal 1 - 9 Dzulhijjah. Amalan ini dilakukan oleh Nabi Muhammad sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadits riwayat berikut,

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَصُومُ تِسْعَ ذِى الْحِجَّةِ وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ أَوَّلَ اثْنَيْنِ مِنَ الشَّهْرِ وَالْخَمِيسَ

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada sembilan hari awal Dzulhijah, pada hari ‘Asyura’ (10 Muharram), berpuasa tiga hari setiap bulannya, …” (HR. Abu Daud)

Umat Muslim sangat dianjurkan berpuasa paling sedikitnya puasa Arafah di tanggal 9 Dzulhijjah. Bagi jemaah haji diperbolehkan untuk tidak berpuasa di tanggal 8 (puasa tarwiyah) dan 9 Dzulhijjah (puasa Arafah). Mereka tetap bisa berpuasa di tanggal 1 - 7 Dzulhijjah untuk mendapatkan keberkahan bulan haram ini.

Kapan Puasa Dzulhijjah 2024?

Tanggal 1 Dzulhijjah 1445 H akan jatuh pada 7 atau 8 Juni 2024. Kepastiannya akan diketahui melalui hasil sidang isbat pada 6 Juni 2024.  

Jadwal puasa Dzulhijjah 2024 jika berdasarkan perhitungan hisab atau jika 1 tanggal Dzulhijjah jatuh pada 8 Juni 2024 adalah sebagai berikut,

Masih banyak amalan yang dapat di 10 hari awal bulan Dzulhijjah. Sahabat dapat memperbanyak doa, dzikir di 10 hari. Sebagaimana Nabi bersabda,

مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنْ هٰذِهِ الأَيَّامِ. يَعْنِيْ أَيَّامَ الْعَشْرِ. قَالُوا يَا رَسُولَ اللهِ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللّٰهِ قَالَ وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللّٰهِ إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ

“Tidak ada hari di mana amal saleh padanya lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yakni 10 hari pertama Dzulhijjah. Para sahabat bertanya: ‘Tidak juga dari jihad fi sabilillah?’ Beliau menjawab: ‘Jihad fi sabilillah juga tidak, kecuali seseorang yang keluar dengan diri dan hartanya lalu ia tidak kembali dengan satupun dari keduanya.” (HR. Abu Daud, At Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad)

Pada bulan Dzulhijjah ini juga berlangsung ibadah haji untuk menyempurnakan rukun Islam. Wujudkan impian ibadah haji yang lebih nyaman dengan haji plus dan furoda di Jejak Imani. Insya Allah setiap tahun, Jejak Imani memberangkatkan jamaah haji dari berbagai daerah Indonesia bahkan dari luar negeri juga ada.

Sahabat juga merasakan fasilitas yang lebih nyaman ketika beribadah umroh dan napak tilas maqom para Rasul dengan wisata halal di Jejak Imani. Jadi tunggu apalagi segera tanya dulu, konsultasi gratis dengan tim Jejak Imani.